Model
pengambilan keputusan
Pengambilan keputusan merupakan pemilihan
diantara beberapa alternatif pemecahan masalah. Pada hakikatnya keputusan
diambil jika pimpinan menghadapi masalah atau untuk mencegah timbulnya masalah
dalam organisasi yang bergerak baik dalam bidang sosial maupun komersial. Ada dua
kemungkinan sifat tujuan dari pengambilan keputusan. Pertama adalah tujuan
pengambilan keputusan yang bersifat tunggal dalam arti bahwa sekali diputuskan
tidak akan ada kaitannya dengan masalah lain. Kemungkinan kedua adalah tujuan
pengambilan keputusan dapat bersifat ganda dalam arti bahwa satu keputusan yang
diambil sekaligus memecahkan dua masalah atau lebih.
Dalam setiap pengambilan keputusan para
pengambil keputusan akan selalu berhadapan dengan lingkungan, dimana salah satu
karakteristiknya yang paling menyulitkan dalam proses pengambilan keputusan
adalah ketidakpastian(Uncertainty), ini adalah salah satu sifat dimana
tidak akan dapat diketahui dengan pasti apa yang akan terjadi di masa yang
datang.
Model adalah percontohan yang mengandung unsure yang
bersifat penyederhanaan untuk dapat ditiru (jika perlu). Pengambilan keputusan
itu sendiri merupakan suatu proses berurutan yang memerlukan penggunaan
model secara cepat dan benar.
Pentingnya model dalam suatu pengambilan keputusan,
antara lain sebagai berikut:
· Untuk
mengetahui apakah hubungan yang bersifat tunggal dari unsur-unsur itu ada
relevansinya terhadap masalah yang akan dipecahkan diselesaikan itu.
· Untuk
memperjelas (secara eksplisit) mengenai hubungan signifikan diantara
unsur-unsur itu.
· Untuk
merumuskan hipotesis mengenai hakikat hubungan-hubungan antar variabel.
Hubungan ini biasanya dinyatakan dalam bentuk matematika.
· Untuk
memberikan pengelolaan terhadap pengambilan keputusan.
Model merupakan
alat penyederhanaan dan penganalisisan situasi atau system yang kompleks.
Jadi dengan model, situasi atau
sistem yang kompleks itu dapat disederhanakan tanpa menghilangkan hal-hal yang
esensial dengan tujuan memudahkan pemahaman. Pembuatan dan penggunaan model
dapat memberikan kerangka pengelolaan dalam pengambilan keputusan.
andri88-blog.blogspot.com/2009/.../model-pengambilan-keputusan.h...
Langkah Pengambilan Keputusan
Secara umum, Urutan dari langkah-langkah yang
dapat dilakukan dalam proses pengambilan keputusan adalah sebagai berikut:
·
Proses identifikasi atau
perumusan persoalan keputusan. Identifikasi masalah dapat dilakukan dengan
berbagai cara. Penggunaan seven tools dalam manajemen biasanya
dapat membantu proses identifikasi ini.
·
Penetapan parameter dan
variabel yang merupakan bagian dari sebuah persoalan keputusan. Biasanya pemecahan
masalah yang menggunakan modelmatematika sangat
memerlukan adanya variabel yang terukur.
·
Penetapan
alternatif-alternatif pemecahan persoalan. Alternatif pemecahan masalah
didapatkan dari analisis pemecahaan
masalah.
·
Penetapan kriteria
pemilihan alternatif untuk mendapatkan alternatif yang terbaik. Biasanyakriteria pemilihan
ini didasarkan pada pay off atau hasil dari keputusan.
·
Pelaksanaan keputusan dan
evaluasi hasilnya. Tahap ini disebut tahap implementasi, dimana alternatif
solusi yang terpilih akan diterapkan dalamjangka waktu
tertentu dan setelah itu akan dievaluasi hasilnya berdasarkan peningkatan atau
penurunan pay off atau hasil.
Ø Jenis
– jenis Keputusan
Terdapat
beberapa jenis keputusan dalam pengambilan keputusan.
Berdasarkan keputusan yang harus diambil oleh level manajemen di perusahaan
jenis keputusan terdiri atas:
3.
Keputusan operasional, adalah keputusan yang dibuat
oleh tingkat manajemen yang paling bawah, misalnya operator mesin di lantai produksi.
Berdasarkan tersedianya pemecahan masalah,
jenis keputusan yang biasanya muncul adalah:
·
Keputusan Terprogram. Keputusan ini berkaitan dengan
kebiasaan, aturan, dan prosedur. Dalam hal ini kondisi yang dihadapi
semuanya dapat diketahui dengan pasti.
·
Keputusan tidak terprogram. Keputusan tidak terprogram
ini adalah keputusan yang tidak mempunyai suatu aturan yang baku, tergantung
pada jenis masalahnya.
Biasanya, masalah yang membutuhkan keputusan tidak terprogram ini terjadinya
tidak dapat diprediksi.
·
Keputusan tidak terstruktur.disebut tidak terstruktur
karena tidak diketahui pemecahannya karena ketidakjelasan masalahnya.
Sumber referensi:
Faktor manusia yang mempengaruhi pemecahan masalah
Tiap manajer mempunyai cara pemecahan masalah yang berbeda.
Kemudian dapat diklasifikasikan berdasarkan media yang berbeda, medianya
sebagai berikut:
a. Penangkapan Masalah
a. Penangkapan Masalah
b. Pengumpulan Informasi
c. Penggunaan Informasi
http://adasunshine.blogspot.com/2010/11/faktor-manusia-yang-mempengaruhi.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar